TUGAS BAHASA INDONESIA
PENGALAMAN MASA SMA
Adani Fildza Muzdalifah
(19311056)
PROGRAM
STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2019/2020
Topik : Pengalaman Masa
SMA
Tema : Gap Year adalah keberhasilan yang tertunda
Perjuangan Masuk Perguruan Tinggi
Assalamualaikum wr.wb
Halo semuanya kali ini saya akan menceritakan
pengalaman saya sendiri, bagaimana saya berusaha masuk ke universitas negeri. Saya
adalah anak SMA yang ceritanya baru lulus tahun 2018 dan memilih ingin
berkuliah, tapi kenyataannya gak semudah itu. Singkat cerita saya ditolak oleh
perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta. habis itu saya bingung setelah
semuanya menolak saya, saya harus apa dan bagaimana, Jadi saya akan
menceritakan bagaimana perjuangan saya untuk bisa lulus di perguruan tinggi.
waktu itu saya akan pergi untuk
mengikuti pelaksanaan SBMPTN di Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM) yang
berada di Kota Banjarmasin Kalimantan selatan. Universitas itu sangat terkenal
di Kalimantan selain karena ini termasuk perguruan tinggi negeri , Universitas
tersebut juga merupakan yang tertua di Kalimantan. Jadi saya sudah
mempersiapkan semua mental dan juga fisik agar tidak jatuh sakit saat akan
melaksanakan SBMPTN.
Dulu saya ada keinginan bisa kuliah
di luar Kalimantan, Karena saya ingin berada dalam fase ingin mendapatkan
pengalaman baru,teman baru,lingkungan yang baru, dan suasana yang baru. Jika aku
kuliah di Kalimantan otomatis saya juga pasti bertemu dengan teman seangkatan
saya juga, saya bosan kalau harus bertemu dengan teman dan juga kakak kelas
yang sama-sama berkuliah di Universitas tersebut.
Tetapi dulu orang tua saya tidak
menginginkan saya harus kuliah di Luar Kalimantan alasan yang sederhananya
orang tua saya berpikir jika saya berkuliah di Universitas tersebut bisa memudahkan
orang tua saya lebih sering berkunjung, tetapi saya tetap pada pendirian saya,
saya punya firasat kalau saya tidak kuliah di Universitas tersebut. Tapi akhirnya
saya di bolehkan satu pilihan yaitu Universitas di Malang tempat kuliah kakak
sepupu saya juga.
Akhirnya keesokannya kami
sekeluarga pergi ke Banjarmasin, mereka mengantarkan saya untuk mengikuti ujian
disana, sebelumnya teman seangkatan saya yang satu sekolah juga ada yang
sama-sama ujian ditempat itu jadi kami bisa bertemu disana siapa tau kita
seruangan, dalam perjalanan kami menggunakan Google maps karena kami tidak
ingat lahgi jalan ke Banjarmasin kadang kami juga tersesat saat di bundaran,
banyak sekali bundaran yang membuat kami bingung.
Tetapi kami sampai dengan selamat
langsung ke UNLAM untuk melihat ruangan dimana aku berada dan ternyata
seruangan sama teman saya, keluarga saya juga sudah memesan hotel di dekat
Universitas jadi bisa memudahkan dengan waktu saat ujian nanti. saya Jurusan
IPS dan dia teman saya Jurusan IPA tapi kami sama-sama mengambil ujian
campuran. Saintek dimulai jam 7 pagi jadi Soshum agak siang setelah Shalat
Dzuhur.
Keesokannya papa saya mengantar
saya menggunakan mobil keluar dari hotel, disitu macet banget untungnya hotel kami
tidak jauh dari kampus, aku melihat banyaknya mereka yang juga diantar, ada
yang pakai g*jek, dan juga memakai kendaraannya sendiri. Saya melihat bahwa
begitu banyak di luar sana yang siap untuk berjuang dalam ujian ini. Saya gugup
sekali apakah bisa lolos ujian, saya sebenarnya berharap yang lolos nanti itu
Universitas yang di Malang.
Setelah sampai saya memang sudah
janjian dengan temanku itu kami menunggu di luar ruangan, karena para peserta
ujian tidak di bolehkan masuk, setelah ada pemberitahuan bahwa ujian di mulai
kami dipersilahkan masuk dan diperlihatkan kartu SBMPTN. Setelah selesai saya
bertemu dengan orang tua saya di Masjid UNLAM setelah Shalat Dzuhur.
Sesi kedua yaitu Soshum dimulai,
saya masuk ruangan yang sama lagi dan bertemu dengan Teman saya. Setelah selesai
Ujian saya pamit dengan teman saya untuk pulang, dan akhirnya kami pulang dan
sampai dengan selamat. Hasil ujian akan diumumkan satu minggu, setelah satu
minggu saya merasa tidak yakin lolos dikarenakan saya merasa kesulitan dalam
mengerjakan dan ternyata benar saya tidak lolos, saya tidak menyerah saya coba
mengikuti lagi ujian mandiri, teman saya yang waktu itu seruangan dia juga
tidak lolos tetapi dia tidak mengambil Ujian Mandiri karena dia sudah lolos di
perguruan tinggi swasta di Banjarmasin.
Saya belum ada kepikiran untuk
mengambil perguruan tinggi swasta, saya masih pengen bisa lolos di perguruan
tinggi negeri, sama seperi cerita diatas bedanya saya tidak lagi mengambil
Ujian Campuran, tetapi sama saja saya pun tidak lolos lagi dan saya punya
kenalan teman cowok yang dulu sekelas sama saya sewaktu SMP, dia bercerita sama
saya kalau dia lolos diperguruan tinggi swasta di Malang, waktu itu dia juga
ikut Ujian di UNLAM waktu SBMPTN tetapi tidak ikut mandiri karena bertabrakan
dengan Ujian yang di Malang.
Akhirnya dia merelakan yang UNLAM
dan memilih UMM waktu itu dan ternyata lolos, jadi saya tertarik mencoba juga
daftar saat Gel. Ke-3. Dan saya pergi ke Malang bersama mama saya. Keesokannya
aku diantar papaku ke Bandara, jujur ini pengalaman pertama kalinya naik
pesawat hehehe, jadi agak sedikit takut naik pesawat tapi ternyata ketakutan
itu hilang saat pesawat sudah diatas awan, senang banget liat bentuk-bentuk
awan yang abstark bagus aja gitu.
Saya akhirnya mendarat di Bandar
Udara Internasional Juanda yang berada di Surabaya, kami sebelumnya sudah
memesan mobil travel langganan kakak saya. Kami melewati jalan Tol dan memakan
waktu ke malang sekitar kurang lebih 2 jam. Kakakku pun akhirnya menelpon menanyakan
posisi saya ada dimana sekarang. Saya bilang bahwa bahwa kami sebentar lagi
akan sampai.
Dan setelah akhirnya sampai di
tempat kos kakak saya, saya menelpon mengirim pesan ke kakak saya bahwa saya
sudah di depan kos nya, mamaku sedang berbincang dengan bapak Travel
mengucapkan terimakasih dan membayarnya. Setelah itu kakak saya keluar dan membuka
pagar dan berbincang ketika sudah dikamar, akhirnya besok kami memutuskan ke
UMM untuk melihat Ruang Ujian, saat kami kesana Universitasnya lebih bagus dari
UNLAM mungkin karena termasuk jajaran Universitas ternama juga dan swasta, UMM
di dominasi oleh warna merah dan putih ditengah tengah halaman UMM ada kolam
dan air mancurnya beserta Angsa-angsa putih.
Di Malang saat itu sangat dingin
walaupun matahari sedang terik, kami melihat papan pengumuman dan naik lift ke
lantai 3 untuk mencari Ruangan saya, setelah mengetahui Ruangaannya kami pergi
ke lantai satu tadi dan aku berkirim pesan dengan teman cowok saya yang sudah
lolos itu untuk ketemuan, dia sudah di malang sejak dinyatakan lolos dan juga
mendapatkan kos.
Setelah bertemu dia mengajak kearah
belakang gedung UMM yang Disana banyak
tempat kos tapi sayangnya tidak satupun yang membuatku tertarik, setidaknya
kami sudah tahu tempat itu dan bisa mencari kos agar berjaga-jaga jika nanti
saya lolos di kampus itu. Jujur saya suka dengan kampus itu sangat bagus dan
juga ternama. Dan akhirnya kami pergi ke mall untuk membeli kebutuhan, dan
teman saya membeli buku kakaku bilang
saat kuliah nanti buku, kakak saya bilang saat kuliah nanti dosen yang akan
menentukan buku apa yang akan di bawa saat kelas.
Temanku beli buku itu untuk dapat
wawasan karena dia dulu SMK dan lolos di UMM Jurusan Pertanian jadi dia ingin
setidaknya dia mengetahui apa yang dipelajari di Jurusannya itu. Setelah itu
kami pulang ke kos masing-masing, besok Ujian ku dan aku gugup sekali harus
bangun pagi-pagi untuk bersiap-siap dulu aku mengambil Jurusan Psikologi, dan
ketika selesai Ujian mama saya dan saya pulang ke kos an kakak saya dan
menunggu hasil ujian nya seminggu.
Setelah seminggu hasil pengumuman
pun keluar, dan hasilnya pun sama juga tidak lolos. Disitu aku melihat wajah
sedih mama saya dan kakak saya. Dan akhirnya kakak saya bilang kalau kamu gap
year kamu harus ikut bimbel buat ikut SBMPTN tahun depan. 1 tahun itu enggak
bentar dan akhirnya papa saya juga disan
suruh pulang balik ke Kalimantan lagi dan membicarakan lagi bagaimana
kedepannya, saya di Malang sudah 10 hari
dan balik ke Kalimantan di jemput papa saya, papa saya tersenyum memberikan
semangat mengatakan bahwa tidak apa-apa mungkin belum rezekinya begitu katanya.
Dan akhirnya setelah itu papa
memutuskan saya untuk bimbel di Balikpapan, tempat nenek saya tinggal, dan
akhirnya saya diantar menggunakan mobil dengan dan menyebrangi laut dengan
kapal memakan waktu sekitar 8-10 jam jika di kapal tidak sedang antrian. Setelah
itu lami pun sampai di tempat nenek saya dan disambut sama tante saya juga. Akhirnya
saya mendaftar bimbel di dekat rumah nenek saya, dan setellah semua sudah beres
papa saya ijin balik karena tidak bisa cuti lama-lama, dikasih nasehat harus
belajar dengan rajin, pokoknya tahun depan harus kuliah begitu kata papa saya.
Setelah saya bimbel beberapa bualan
setelahnya sepupu saya juga diantar sama papa nya ke Balikpapan, dia ikut
bimbel juga di tempat bimbel yang sama jadi kami bimbel berangkat bareng, kelas
kami beda tapi jadwalnya sama malam hari jam 7 untuk anak kelas 12, disitu saya
belajar dengan sungguh-sungguh ikut penambahan kelas yang diadakan siang hari
sesuai dengan jadwal bimbel yang diberikan pengurus bimbel dengan waktu si
pengajar. Setelah lama dari saat saya Ujian SBMPTN di Bulan Mei. Akhirnya Bulan
Desember keluarga saya dating menjenguk nenek dan juga saya, om saya bilang
coba ikut tes di UII buat cadangan siapa tahu lolos disitu nanti takutnaya Kalau
masih ngejar Perguruan Tinggi Negeri lagi gak lolos.
Akhirnya saya buka Website UII yang
katanya bentar lagi buka pendaftaran, saya liat-liat UII walaupun swasta
termasuk Universitas ternama, saya pun tertarik dan akhirnya setelah dibukanya
pendaftaran saya langsung mendaftara pada Gel ke-1, saya juga mikir waktu
pernah Tes di UMM mungkin karena sudah Gel ke-3 jadi persaingannya semakin
ketat. Ujiannya UII ini tidak perlu harus ke Jogja, bisa di tempat sekolah di kota masing-masing. Contohnya saya
mengambil Ujian CBT di SMANSA Balikpapan.
Saya sudah tes satu kali dan gagal,
terus coba lagi setelah di kasih jeda beberapa minggu tes kedua kalinya lolos,
walaupun bukan psikologi tapi manajemen saya sudah senang setidaknya bisa
lolos. Setelah itu saya ikut UTBK kalau tahun sekarang namanya itu sistemnya
pun sudah diganti . dulu tahun 2018 kita masih bisa milih pakai kertas atau komputer
sekarang Ujian harus menggunakan komputer.
Dan sekali lagi saya gagal SBMPTN tahun ini. Tapi saya sudah senang
lolos di UII karena walaupun swasta tapi merupakan Universitas ternama
Dengan demikian saya simpulkan
bahwa gap year bukanlah pantangan untuk bisa meraih cita-citamu, terus berusaha diiringi
dengan Doa. Saya tahu di luaran sana pasti banyak juga yang mengalami hal yang
sama seperti saya, percayalah gap year membuat kita bisa istirahat sejenak dan
memikirkan kembali cita-cita kita apakah kita yakin dengan pilihan kita. Jangan
terlalu buru-buru dalam memutuskan , jangan minder yang pasti karena saaya pun
juga begitu tapi kita kan sama-sama belajar mengejar pendidikan tidak memandang
usia bukan. Sekali lagi gap year itu bukan masalah jangan merasa bersalah dan
merasa diri kamu tidak berguna, kecewa mungkin iya tapi jangan terus-menrus
bersedih tetap semangat mungkin kamu akan menemukan sesuatu yang luar biasa
yang sudah Allah siapkan buat kamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar