Jumat, 01 November 2019


TUGAS BAHASA INDONESIA
PENGALAMAN MASA SMA



See the source image



















Adani Fildza Muzdalifah
 (19311056)


 PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2019/2020




Topik : Pengalaman Masa SMA
Tema :  Gap Year adalah keberhasilan yang tertunda

Perjuangan Masuk Perguruan Tinggi
Assalamualaikum wr.wb
Halo semuanya kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya sendiri, bagaimana saya berusaha masuk ke universitas negeri. Saya adalah anak SMA yang ceritanya baru lulus tahun 2018 dan memilih ingin berkuliah, tapi kenyataannya gak semudah itu. Singkat cerita saya ditolak oleh perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta. habis itu saya bingung setelah semuanya menolak saya, saya harus apa dan bagaimana, Jadi saya akan menceritakan bagaimana perjuangan saya untuk bisa lulus di perguruan tinggi.



waktu itu saya akan pergi untuk mengikuti pelaksanaan SBMPTN di Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM) yang berada di Kota Banjarmasin Kalimantan selatan. Universitas itu sangat terkenal di Kalimantan selain karena ini termasuk perguruan tinggi negeri , Universitas tersebut juga merupakan yang tertua di Kalimantan. Jadi saya sudah mempersiapkan semua mental dan juga fisik agar tidak jatuh sakit saat akan melaksanakan SBMPTN.
Dulu saya ada keinginan bisa kuliah di luar Kalimantan, Karena saya ingin berada dalam fase ingin mendapatkan pengalaman baru,teman baru,lingkungan yang baru, dan suasana yang baru. Jika aku kuliah di Kalimantan otomatis saya juga pasti bertemu dengan teman seangkatan saya juga, saya bosan kalau harus bertemu dengan teman dan juga kakak kelas yang sama-sama berkuliah di Universitas tersebut.

Tetapi dulu orang tua saya tidak menginginkan saya harus kuliah di Luar Kalimantan alasan yang sederhananya orang tua saya berpikir jika saya berkuliah di Universitas tersebut bisa memudahkan orang tua saya lebih sering berkunjung, tetapi saya tetap pada pendirian saya, saya punya firasat kalau saya tidak kuliah di Universitas tersebut. Tapi akhirnya saya di bolehkan satu pilihan yaitu Universitas di Malang tempat kuliah kakak sepupu saya juga.

Akhirnya keesokannya kami sekeluarga pergi ke Banjarmasin, mereka mengantarkan saya untuk mengikuti ujian disana, sebelumnya teman seangkatan saya yang satu sekolah juga ada yang sama-sama ujian ditempat itu jadi kami bisa bertemu disana siapa tau kita seruangan, dalam perjalanan kami menggunakan Google maps karena kami tidak ingat lahgi jalan ke Banjarmasin kadang kami juga tersesat saat di bundaran, banyak sekali bundaran yang membuat kami bingung.
Tetapi kami sampai dengan selamat langsung ke UNLAM untuk melihat ruangan dimana aku berada dan ternyata seruangan sama teman saya, keluarga saya juga sudah memesan hotel di dekat Universitas jadi bisa memudahkan dengan waktu saat ujian nanti. saya Jurusan IPS dan dia teman saya Jurusan IPA tapi kami sama-sama mengambil ujian campuran. Saintek dimulai jam 7 pagi jadi Soshum agak siang setelah Shalat Dzuhur.

Keesokannya papa saya mengantar saya menggunakan mobil keluar dari hotel, disitu macet banget untungnya hotel kami tidak jauh dari kampus, aku melihat banyaknya mereka yang juga diantar, ada yang pakai g*jek, dan juga memakai kendaraannya sendiri. Saya melihat bahwa begitu banyak di luar sana yang siap untuk berjuang dalam ujian ini. Saya gugup sekali apakah bisa lolos ujian, saya sebenarnya berharap yang lolos nanti itu Universitas yang di Malang.

Setelah sampai saya memang sudah janjian dengan temanku itu kami menunggu di luar ruangan, karena para peserta ujian tidak di bolehkan masuk, setelah ada pemberitahuan bahwa ujian di mulai kami dipersilahkan masuk dan diperlihatkan kartu SBMPTN. Setelah selesai saya bertemu dengan orang tua saya di Masjid UNLAM setelah Shalat Dzuhur.

Sesi kedua yaitu Soshum dimulai, saya masuk ruangan yang sama lagi dan bertemu dengan Teman saya. Setelah selesai Ujian saya pamit dengan teman saya untuk pulang, dan akhirnya kami pulang dan sampai dengan selamat. Hasil ujian akan diumumkan satu minggu, setelah satu minggu saya merasa tidak yakin lolos dikarenakan saya merasa kesulitan dalam mengerjakan dan ternyata benar saya tidak lolos, saya tidak menyerah saya coba mengikuti lagi ujian mandiri, teman saya yang waktu itu seruangan dia juga tidak lolos tetapi dia tidak mengambil Ujian Mandiri karena dia sudah lolos di perguruan tinggi swasta di Banjarmasin.

Saya belum ada kepikiran untuk mengambil perguruan tinggi swasta, saya masih pengen bisa lolos di perguruan tinggi negeri, sama seperi cerita diatas bedanya saya tidak lagi mengambil Ujian Campuran, tetapi sama saja saya pun tidak lolos lagi dan saya punya kenalan teman cowok yang dulu sekelas sama saya sewaktu SMP, dia bercerita sama saya kalau dia lolos diperguruan tinggi swasta di Malang, waktu itu dia juga ikut Ujian di UNLAM waktu SBMPTN tetapi tidak ikut mandiri karena bertabrakan dengan Ujian yang di Malang.

Akhirnya dia merelakan yang UNLAM dan memilih UMM waktu itu dan ternyata lolos, jadi saya tertarik mencoba juga daftar saat Gel. Ke-3. Dan saya pergi ke Malang bersama mama saya. Keesokannya aku diantar papaku ke Bandara, jujur ini pengalaman pertama kalinya naik pesawat hehehe, jadi agak sedikit takut naik pesawat tapi ternyata ketakutan itu hilang saat pesawat sudah diatas awan, senang banget liat bentuk-bentuk awan yang abstark bagus aja gitu.
Saya akhirnya mendarat di Bandar Udara Internasional Juanda yang berada di Surabaya, kami sebelumnya sudah memesan mobil travel langganan kakak saya. Kami melewati jalan Tol dan memakan waktu ke malang sekitar kurang lebih 2 jam. Kakakku pun akhirnya menelpon menanyakan posisi saya ada dimana sekarang. Saya bilang bahwa bahwa kami sebentar lagi akan sampai.                                                                                                  

Dan setelah akhirnya sampai di tempat kos kakak saya, saya menelpon mengirim pesan ke kakak saya bahwa saya sudah di depan kos nya, mamaku sedang berbincang dengan bapak Travel mengucapkan terimakasih dan membayarnya. Setelah itu kakak saya keluar dan membuka pagar dan berbincang ketika sudah dikamar, akhirnya besok kami memutuskan ke UMM untuk melihat Ruang Ujian, saat kami kesana Universitasnya lebih bagus dari UNLAM mungkin karena termasuk jajaran Universitas ternama juga dan swasta, UMM di dominasi oleh warna merah dan putih ditengah tengah halaman UMM ada kolam dan air mancurnya beserta Angsa-angsa putih.

Di Malang saat itu sangat dingin walaupun matahari sedang terik, kami melihat papan pengumuman dan naik lift ke lantai 3 untuk mencari Ruangan saya, setelah mengetahui Ruangaannya kami pergi ke lantai satu tadi dan aku berkirim pesan dengan teman cowok saya yang sudah lolos itu untuk ketemuan, dia sudah di malang sejak dinyatakan lolos dan juga mendapatkan kos.

Setelah bertemu dia mengajak kearah belakang  gedung UMM yang Disana banyak tempat kos tapi sayangnya tidak satupun yang membuatku tertarik, setidaknya kami sudah tahu tempat itu dan bisa mencari kos agar berjaga-jaga jika nanti saya lolos di kampus itu. Jujur saya suka dengan kampus itu sangat bagus dan juga ternama. Dan akhirnya kami pergi ke mall untuk membeli kebutuhan, dan teman saya  membeli buku kakaku bilang saat kuliah nanti buku, kakak saya bilang saat kuliah nanti dosen yang akan menentukan buku apa yang akan di bawa saat kelas.

Temanku beli buku itu untuk dapat wawasan karena dia dulu SMK dan lolos di UMM Jurusan Pertanian jadi dia ingin setidaknya dia mengetahui apa yang dipelajari di Jurusannya itu. Setelah itu kami pulang ke kos masing-masing, besok Ujian ku dan aku gugup sekali harus bangun pagi-pagi untuk bersiap-siap dulu aku mengambil Jurusan Psikologi, dan ketika selesai Ujian mama saya dan saya pulang ke kos an kakak saya dan menunggu hasil ujian nya seminggu.

Setelah seminggu hasil pengumuman pun keluar, dan hasilnya pun sama juga tidak lolos. Disitu aku melihat wajah sedih mama saya dan kakak saya. Dan akhirnya kakak saya bilang kalau kamu gap year kamu harus ikut bimbel buat ikut SBMPTN tahun depan. 1 tahun itu enggak bentar  dan akhirnya papa saya juga disan suruh pulang balik ke Kalimantan lagi dan membicarakan lagi bagaimana kedepannya, saya di  Malang sudah 10 hari dan balik ke Kalimantan di jemput papa saya, papa saya tersenyum memberikan semangat mengatakan bahwa tidak apa-apa mungkin belum rezekinya begitu katanya.

Dan akhirnya setelah itu papa memutuskan saya untuk bimbel di Balikpapan, tempat nenek saya tinggal, dan akhirnya saya diantar menggunakan mobil dengan dan menyebrangi laut dengan kapal memakan waktu sekitar 8-10 jam jika di kapal tidak sedang antrian. Setelah itu lami pun sampai di tempat nenek saya dan disambut sama tante saya juga. Akhirnya saya mendaftar bimbel di dekat rumah nenek saya, dan setellah semua sudah beres papa saya ijin balik karena tidak bisa cuti lama-lama, dikasih nasehat harus belajar dengan rajin, pokoknya tahun depan harus kuliah begitu kata papa saya.

Setelah saya bimbel beberapa bualan setelahnya sepupu saya juga diantar sama papa nya ke Balikpapan, dia ikut bimbel juga di tempat bimbel yang sama jadi kami bimbel berangkat bareng, kelas kami beda tapi jadwalnya sama malam hari jam 7 untuk anak kelas 12, disitu saya belajar dengan sungguh-sungguh ikut penambahan kelas yang diadakan siang hari sesuai dengan jadwal bimbel yang diberikan pengurus bimbel dengan waktu si pengajar. Setelah lama dari saat saya Ujian SBMPTN di Bulan Mei. Akhirnya Bulan Desember keluarga saya dating menjenguk nenek dan juga saya, om saya bilang coba ikut tes di UII buat cadangan siapa tahu lolos disitu nanti takutnaya Kalau masih ngejar Perguruan Tinggi Negeri lagi gak lolos.

Akhirnya saya buka Website UII yang katanya bentar lagi buka pendaftaran, saya liat-liat UII walaupun swasta termasuk Universitas ternama, saya pun tertarik dan akhirnya setelah dibukanya pendaftaran saya langsung mendaftara pada Gel ke-1, saya juga mikir waktu pernah Tes di UMM mungkin karena sudah Gel ke-3 jadi persaingannya semakin ketat. Ujiannya UII ini tidak perlu harus ke Jogja, bisa di tempat sekolah  di kota masing-masing. Contohnya saya mengambil Ujian CBT di SMANSA Balikpapan.
Saya sudah tes satu kali dan gagal, terus coba lagi setelah di kasih jeda beberapa minggu tes kedua kalinya lolos, walaupun bukan psikologi tapi manajemen saya sudah senang setidaknya bisa lolos. Setelah itu saya ikut UTBK kalau tahun sekarang namanya itu sistemnya pun sudah diganti . dulu tahun 2018 kita masih bisa milih pakai kertas atau komputer sekarang Ujian harus menggunakan komputer.  Dan sekali lagi saya gagal SBMPTN tahun ini. Tapi saya sudah senang lolos di UII karena walaupun swasta tapi merupakan Universitas ternama

Dengan demikian saya simpulkan bahwa gap year bukanlah pantangan untuk bisa meraih cita-citamu, terus berusaha diiringi dengan Doa. Saya tahu di luaran sana pasti banyak juga yang mengalami hal yang sama seperti saya, percayalah gap year membuat kita bisa istirahat sejenak dan memikirkan kembali cita-cita kita apakah kita yakin dengan pilihan kita. Jangan terlalu buru-buru dalam memutuskan , jangan minder yang pasti karena saaya pun juga begitu tapi kita kan sama-sama belajar mengejar pendidikan tidak memandang usia bukan. Sekali lagi gap year itu bukan masalah jangan merasa bersalah dan merasa diri kamu tidak berguna, kecewa mungkin iya tapi jangan terus-menrus bersedih tetap semangat mungkin kamu akan menemukan sesuatu yang luar biasa yang sudah Allah siapkan buat kamu.